Wednesday, September 7, 2011

Memaknai Roda Keberuntungan


ini kartu tarot favorit ku, selain desainnya ok dan memasukan unsur jawa yang kental sangat nusantara banget!!!
maka dengan mengumpulkan keberanian ku upayakan untuk mencoba memaknai makna yang dibalik kartu tarot nusantara ini. Selamat meneliti ^___^



Interpretasi yang biasanya muncul dalam kartu tarot roda keberuntungan:
Nasib, perjalanan hidup, mengalami pasang surut masalah kehidupan, konsisten, keberuntungan, takdir, kesuksesan tak terduga, kemajuan, pendakian, gerakan, perubahan, keberhasilan, dan kebahagiaan.


Interpretasi
Pada deskripsi level denotasi terdapat makna level konotasi, kita akan menemukan hal-hal yang lebih menarik dengan melakukan penafsiran lebih lanjut apakah ada makna-makna yang tersembunyi dibalik kartu tarot mayor roda keberuntungan versi nusantara. Semua hal yang telah disebutkan diatas kemudian ditafsirkan dan dikaitkan dengan fakta-fakta yang ada.

Roda yang digambarkan dalam kartu ini adalah sebuah lambang siklus kehidupan manusia yang tak pernah berhenti. Gambar roda merupakan symbol pengingat bahwa segala sesuatu hanyalah sementara dan tidak ada satupun di dunia ini yang bersifat abadi. Gambaran dari roda keberuntungan yang melambangkan sebuah siklus perputaran dan turun naiknya kehidupan manusia dari gerakan alam semesta yang tidak pernah berhenti.

Pada gambar kartu tarot, biasanya roda terletak pada illustrasi sphinx (patung singa berkepala manusia dari mesir). Sphinx dianggap mengetahui semua rahasia dari waktu-kewaktu. Tetapi pada kartu ini tidak digunakan sphinx melainkan singa. Disetiap sudut kartu itu biasanya ada empat figure: banteng, singa, rajawali dan malaikat. Lambang empat figure ini menunjukan beberapa hal, masing -masing tanda zodiak. Malaikat = Aquarius, Banteng = Taurus, Singa = Leo, dan Garuda = Scorpio. Dan ini semua menunjukan siklus perjalanan manusia dalam berbagai keadaan, seperti musim panen yang dimulai dari menabur benih, selesai menanam, memanen dan memperoleh hasil. Atau, bisa juga arti perjalanan seorang perempuan, dimulai dari gadis, menjadi pengantin perempuan, menjadi ibu, dan menjadi perempuan tua. Dari masing-masing perjalanan yang berputar bagaimanapun juga pada akhirnya kembali ketitik awal.


Kartu ini juga sering dihubungkan dengan planet Jupiter, yang kadang juga dikenal sebagai Luck Bringer atau Great Benbefic. Jupiter adalah satu planet terluas dan memiliki zona siklus bimasakti yang unik dalam tata surya.

Roda keberuntungan adalah symbol utamanya. Berbentuk roda sebagai bagian sebuah siklus dan mungkin ingin digambarkan sebagai doktrin reinkarnasi serta proses siklus lainnya. Dalam berbagai jenis kartu tarot, hampir semuanya mengambarkan nuansa langit, ditengahnya ada sebuah roda dengan berbagai unsur didalamnya.

Awan, awan biasanya menjadi symbol yang lebih tinggi, pikiran yang lebih tinggi, energi yang lebih tinggi, dan lain-lain. Awan merupakan symbol dari kekuatan yang lebih tinggi di atas peristiwa-peristiwa pada kehidupan kita. Dan symbol dari awan mewakili peristiwa yang keluar dari ‘ether’ dan bergerak kearah yang tidak terduga. Benda-benda yang berjatuhan seperti bintang, bulan, planet dan matahari. Symbol-simbol ini merupakan interpretasi dari perputaran waktu yang datang silih berganti atau selalu berputar. Beberapa benda terlihat terbang membuat ruang untuk sesuatu yang baru, inilah sebuah sifat evolusi dan revolusi dari sebuah kehidupan. Jika kita melihat kerugian sebagai hal yang buruk maka ini mewakili sebuah keyakinan bahwa pada saatnya nanti kita bisa dihadapkan dengan keruntuhan dan keterpurukan bila kita tidak menyadari keadaan yang ada. Ornamen batik mega mendung yang dijadikan illustrasi awan menggambarkan sebuah wujud pelestarian dari keanekaragaman budaya yang tersebar luas di bumi nusantara ini. Dimana ornamen ini berasal dari daerah Pasundan atau Jawa Barat. Makna warna biru adalah warna dingin, sehingga digunakan dalam background maupun pada awan karena warna tersebut menimbulkan effek perasaan tenang bagi yang melihatnya.

Roda, inilah inti dari kartu ini, penting  untuk melihat dari dekat symbol roda. Sejak dahulu roda telah menjadi symbol bagi mobilitas, revolusi dan siklus manusia. Jika dihubungkan dengan pekerjaan, yang memungkinkan manusia untuk melakukan lebih efisien. Ketika digunakan untuk upacara spiritual, roda adalah symbol dari aliran kekuatan energi. Dilihat dari kemudahan berputarnya roda dalam gerak, kita diingatkan bagaimana kehidupan kita sendiri bergerak dalam banyak cara yang sama. Orang jawa percaya bahwa hidup manusia di dunia diatur oleh-Nya. Sehingga putaran hidup manusia seperti roda kereta yang berputar dari porosnya. Salah satu bagian dari roda itu kadang-kadang di bawah dan pada suatu saat ada di atas. Orang jawa menyebutnya dengan putaran nasib seseorang seperti cakra manggilingan. Cakra adalah sebuah bentuk geometri bulat yang berjeruji, cakra terkenal karena tokoh pewayangan Sri Batara Kresna menggunakannya sebagai senjata andalan. Cakra Manggilingan adalah cakra yang menggelinding, maksud petuah jawa itu adalah bahwa hidup ini ada putarannya (Herusatoto, 2000: 75).
Didalam roda terdapat huruf Jawa Ha Na Ca Ra Ka Da Ta Sa Wa La Pa Dha Ja Ya Nya Ma Ga Ba Tha Nga yang artinya seperti yang dikutip pada buku simbolisme dalam budaya jawa adalah abdi-abdi yang setia terlibat dalam perkelahian mereka sama-sama kuat dan telah menemui ajalnya (Herusatoto, 2000: 42-43). Bisa diartikan juga sebagai perputaran waktu kehidupan, dari lahir dan kemudian akan menemui ajalnya.
Huruf jawa ini menurut dongeng :
-       aji saka sama-sama berasal dari negeri Hindustan hal ini menandakan pengaruh peradaban hindu datang di tanah jawa, dan pengaruhnya yang besar sehingga di peringati sebagai dasar perhitungan tarikh jawa, yaitu tahun ke satu caka.
-       kisah aji saka di samping  sebagai perhitungan tarikh jawa juga awal lahirnya huruf jawa yang berlaku hingga sekarang (Herusatoto, 2000:44).

Malaikat, disamakan dengan zodiak Aquarius. Malaikat menunjukan akal, mental, dan pancaindera. Malaikat yang biasa hidup dilangit diibaratkan dapat mengetahui segala sesuatu yang ada di bumi. Kepala malaikat menengok kearah kekanan symbol dari kebaikan dan keutamaan (Herusatoto, 2000:34). Warna kuning yang biasa dipakai dalam pewayang biasanya diperuntukan untuk para putri dan satria, melambangkan kemuliaan dan kejujuran, dan bertanggung jawab symbol-simbol tersebut dipakai sebagai media pembawa pesan/nasihat (Herusatoto, 2000:86).

Banteng, disamakan dengan zodiak Taurus. Banteng dekat dengan unsur bumi. Banteng dikenal dengan hewan yang memiliki fisik yang kuat. Di Spanyol banteng pun digunakan untuk kegiatan yang sangat terkenal yaitu matador hal ini menunjukan bahwa banteng mempunyai kekuatan yang dapat menyangga bumi. Di dalam roda kehidupan banteng menunjukan secara fisik perasaan dan pikiran kita.

Singa, disamakan dengan zodiak Leo, singa mempunyai unsur api . Unsur ini menunjukan intuisi dan semangat. Ketika melihat gambar unsur singa akan menjadi sebuah unsur yang sangat dominan karena jemarinaya seolah-olah sedang menggerakan roda untuk berputar. Singa dikenal dengan raja hutan atau hewan terkuat dari hewan. Sehingga singa dijadikan lebih dominan dalam kartu ini. Warna merah kecoklatan sebagai warna dari singa ini mewakili unsur api. Bentuk singa seperti ini biasanya dapat dijumpai pada depan cadi pada jaman mataram kuno sebagai penjaga. Sehingga tidak heran jika singa singa disimbolkan sebagai penjaga 4 figure makhluk yang mengelilingi roda.

Garuda, dengan unsur air dihubungkan dengan emosi. Garuda disamakan dengan zodiak scorpio. Element air mendukung seseorang untuk melanjutkan kehidupannya seperti air yang terus mengalir. Nilai-nilai mitologis burung garuda tertuang dalam kebudayaan Hindu. Keperkasaanya tertuang dalam kitab Mahabarata, dalam kitab tersebut diceritakan bahwa garuda dapat membebaskan ibunya dari perbudakan dan penjajahan. Wujud burung garuda dapat dijumpai pada candi-candi  di Jawa Tengah dan Jawa Timur  yang memuat relief atau patung yang menggambarkan kegagahan burung garuda. Kendaraan yang digunakan oleh dewa Wisnu berupa burung garuda (Sachari, 2007: 182).

Kuda, turangga atau kuda merupakan kendaraan perang bagi para jendral. Kuda perang para prajurit tentu yang gagah, kaut dan lincah, dapat berlari-lari cepat atau lambat, meloncat, berguling-guling, menuruti segala perintah penunggangnya. Pendek kata kuda dapat melakukan gerakan sesuai dengan apa yang diperintahkan oleh penunggangnya. Di sini manusia akan sadar bahwa fisik, panca indra dan nafsu harus dikendalikan oleh jiwa dan budi luhur manusia. Niwa haruslah dapat mengatur gejolak nafsu jasmaninya. Jika dapat dilakukan, tentramlah hidup manusia. Sebaliknya, hidup liar yang tanpa kendali, bencanalah akibatnya (Herusatoto, 2000:81).

Warna yang digunakan pada malaikat, garuda, kuda, dan banteng adalah Warna emas kuning mengandung arti keagungan (Herusatoto, 2000:34). Tipografi yang digunakan adalah dari keluarga modern. Huruf ini menambah unsur nuansa tulisan Jawa yang terlihat dari tebal dan tipis nya. Warna hitam yang dimunculkan sepadan dengan bentuk huruf yang dibuat uppercase sehingga dari segi keterbacaan sangat jelas untuk dibaca.

1 comment:

thank to visit my blog ^^