ini kartu tarot favorit ku, selain desainnya ok dan memasukan unsur jawa yang kental sangat nusantara banget!!!
maka dengan mengumpulkan keberanian ku upayakan untuk mencoba memaknai makna yang dibalik kartu tarot nusantara ini. Selamat meneliti ^___^
Interpretasi yang biasanya muncul dalam
kartu tarot roda keberuntungan:
Nasib,
perjalanan hidup, mengalami pasang surut masalah kehidupan, konsisten, keberuntungan, takdir, kesuksesan tak terduga,
kemajuan, pendakian, gerakan, perubahan, keberhasilan, dan kebahagiaan.
Interpretasi
Pada deskripsi level denotasi terdapat makna level konotasi, kita akan menemukan
hal-hal yang lebih menarik dengan melakukan penafsiran lebih lanjut apakah ada
makna-makna yang tersembunyi dibalik kartu tarot mayor roda keberuntungan versi
nusantara. Semua hal yang telah disebutkan diatas kemudian ditafsirkan dan
dikaitkan dengan fakta-fakta yang ada.
Roda
yang digambarkan dalam kartu ini adalah sebuah lambang siklus kehidupan manusia
yang tak pernah berhenti. Gambar roda merupakan symbol pengingat bahwa segala
sesuatu hanyalah sementara dan tidak ada satupun di dunia ini yang bersifat
abadi. Gambaran dari roda keberuntungan yang melambangkan sebuah siklus
perputaran dan turun naiknya kehidupan manusia dari gerakan alam semesta yang
tidak pernah berhenti.
Pada
gambar kartu tarot, biasanya roda terletak pada illustrasi sphinx (patung singa
berkepala manusia dari mesir). Sphinx dianggap mengetahui semua rahasia dari
waktu-kewaktu. Tetapi pada kartu ini tidak digunakan
sphinx melainkan singa. Disetiap sudut kartu itu biasanya ada empat figure:
banteng, singa, rajawali dan malaikat. Lambang empat figure ini menunjukan
beberapa hal, masing -masing tanda zodiak. Malaikat = Aquarius, Banteng =
Taurus, Singa = Leo, dan Garuda = Scorpio. Dan ini semua menunjukan siklus
perjalanan manusia dalam berbagai keadaan, seperti musim panen yang dimulai
dari menabur benih, selesai menanam, memanen dan memperoleh hasil. Atau, bisa
juga arti perjalanan seorang perempuan, dimulai dari gadis, menjadi pengantin
perempuan, menjadi ibu, dan menjadi perempuan tua. Dari masing-masing
perjalanan yang berputar bagaimanapun juga pada akhirnya kembali ketitik awal.
Kartu
ini juga sering dihubungkan dengan planet Jupiter, yang kadang juga dikenal
sebagai Luck Bringer atau Great Benbefic. Jupiter adalah satu
planet terluas dan memiliki zona siklus bimasakti yang unik dalam tata surya.
Roda
keberuntungan adalah symbol utamanya. Berbentuk roda sebagai bagian sebuah
siklus dan mungkin ingin digambarkan sebagai doktrin reinkarnasi serta proses
siklus lainnya. Dalam berbagai jenis kartu tarot, hampir semuanya mengambarkan
nuansa langit, ditengahnya ada sebuah roda dengan berbagai unsur didalamnya.
Awan, awan biasanya menjadi symbol yang
lebih tinggi, pikiran yang lebih tinggi, energi yang lebih tinggi, dan
lain-lain. Awan merupakan symbol dari kekuatan yang lebih tinggi di atas
peristiwa-peristiwa pada kehidupan kita. Dan symbol dari awan mewakili
peristiwa yang keluar dari ‘ether’
dan bergerak kearah yang tidak terduga. Benda-benda yang berjatuhan seperti
bintang, bulan, planet dan matahari. Symbol-simbol ini merupakan interpretasi
dari perputaran waktu yang datang silih berganti atau selalu berputar. Beberapa
benda terlihat terbang membuat ruang untuk sesuatu yang baru, inilah sebuah
sifat evolusi dan revolusi dari sebuah kehidupan. Jika kita melihat kerugian
sebagai hal yang buruk maka ini mewakili sebuah keyakinan bahwa pada saatnya
nanti kita bisa dihadapkan dengan keruntuhan dan keterpurukan bila kita tidak
menyadari keadaan yang ada. Ornamen batik mega mendung yang dijadikan
illustrasi awan menggambarkan sebuah wujud pelestarian dari keanekaragaman
budaya yang tersebar luas di bumi nusantara ini. Dimana ornamen ini berasal
dari daerah Pasundan atau Jawa Barat. Makna warna biru adalah warna dingin,
sehingga digunakan dalam background maupun pada awan karena warna tersebut
menimbulkan effek perasaan tenang bagi yang melihatnya.
Roda,
inilah inti dari kartu ini, penting
untuk melihat dari dekat symbol roda. Sejak dahulu roda telah menjadi
symbol bagi mobilitas, revolusi dan siklus manusia. Jika dihubungkan dengan
pekerjaan, yang memungkinkan manusia untuk melakukan lebih efisien. Ketika
digunakan untuk upacara spiritual, roda adalah symbol dari aliran kekuatan
energi. Dilihat dari kemudahan berputarnya roda dalam gerak, kita diingatkan
bagaimana kehidupan kita sendiri bergerak dalam banyak cara yang sama. Orang
jawa percaya bahwa hidup manusia di dunia diatur oleh-Nya. Sehingga putaran
hidup manusia seperti roda kereta yang berputar dari porosnya. Salah satu
bagian dari roda itu kadang-kadang di bawah dan pada suatu saat ada di atas.
Orang jawa menyebutnya dengan putaran nasib seseorang seperti cakra manggilingan. Cakra adalah sebuah bentuk geometri
bulat yang berjeruji, cakra terkenal karena tokoh pewayangan Sri Batara Kresna
menggunakannya sebagai senjata andalan. Cakra Manggilingan adalah cakra yang
menggelinding, maksud petuah jawa itu adalah bahwa hidup ini ada putarannya (Herusatoto, 2000: 75).
Didalam roda terdapat huruf Jawa Ha Na Ca Ra Ka Da Ta Sa Wa La Pa Dha Ja Ya
Nya Ma Ga Ba Tha Nga yang artinya seperti yang dikutip pada buku simbolisme
dalam budaya jawa adalah abdi-abdi yang setia terlibat dalam perkelahian mereka
sama-sama kuat dan telah menemui ajalnya (Herusatoto, 2000: 42-43). Bisa
diartikan juga sebagai perputaran waktu kehidupan, dari lahir dan kemudian akan
menemui ajalnya.
Huruf jawa ini menurut dongeng :
-
aji
saka sama-sama berasal dari negeri Hindustan hal ini menandakan pengaruh
peradaban hindu datang di tanah jawa, dan pengaruhnya yang besar sehingga di
peringati sebagai dasar perhitungan tarikh jawa, yaitu tahun ke satu caka.
-
kisah
aji saka di samping sebagai
perhitungan tarikh jawa juga awal lahirnya huruf jawa yang berlaku hingga
sekarang (Herusatoto, 2000:44).
Malaikat, disamakan dengan zodiak Aquarius. Malaikat menunjukan akal,
mental, dan pancaindera. Malaikat yang biasa hidup dilangit diibaratkan dapat
mengetahui segala sesuatu yang ada di bumi. Kepala malaikat menengok kearah
kekanan symbol dari kebaikan dan keutamaan (Herusatoto, 2000:34). Warna kuning
yang biasa dipakai dalam pewayang biasanya diperuntukan untuk para putri dan
satria, melambangkan kemuliaan dan kejujuran, dan bertanggung jawab symbol-simbol
tersebut dipakai sebagai media pembawa pesan/nasihat (Herusatoto, 2000:86).
Banteng, disamakan dengan zodiak Taurus.
Banteng dekat dengan unsur bumi. Banteng dikenal dengan hewan yang memiliki
fisik yang kuat. Di Spanyol banteng pun digunakan untuk kegiatan yang sangat
terkenal yaitu matador hal ini menunjukan bahwa banteng mempunyai kekuatan yang
dapat menyangga bumi. Di dalam roda kehidupan banteng menunjukan secara fisik
perasaan dan pikiran kita.
Singa,
disamakan dengan zodiak Leo, singa mempunyai unsur api . Unsur ini menunjukan
intuisi dan semangat. Ketika melihat gambar unsur singa akan menjadi sebuah
unsur yang sangat dominan karena jemarinaya seolah-olah sedang menggerakan roda
untuk berputar. Singa dikenal dengan raja hutan atau hewan terkuat dari hewan.
Sehingga singa dijadikan lebih dominan dalam kartu ini. Warna merah kecoklatan
sebagai warna dari singa ini mewakili unsur api. Bentuk singa seperti ini
biasanya dapat dijumpai pada depan cadi pada jaman mataram kuno sebagai penjaga.
Sehingga tidak heran jika singa singa disimbolkan sebagai penjaga 4 figure
makhluk yang mengelilingi roda.
Garuda, dengan unsur air dihubungkan
dengan emosi. Garuda disamakan dengan zodiak scorpio. Element air mendukung
seseorang untuk melanjutkan kehidupannya seperti air yang terus mengalir. Nilai-nilai
mitologis burung garuda tertuang dalam kebudayaan Hindu. Keperkasaanya tertuang
dalam kitab Mahabarata, dalam kitab tersebut diceritakan bahwa garuda dapat
membebaskan ibunya dari perbudakan dan penjajahan. Wujud burung garuda dapat
dijumpai pada candi-candi di Jawa
Tengah dan Jawa Timur yang memuat
relief atau patung yang menggambarkan kegagahan burung garuda. Kendaraan yang
digunakan oleh dewa Wisnu berupa burung garuda (Sachari, 2007: 182).
Kuda, turangga
atau kuda merupakan kendaraan perang bagi para jendral. Kuda perang para
prajurit tentu yang gagah, kaut dan lincah, dapat berlari-lari cepat atau
lambat, meloncat, berguling-guling, menuruti segala perintah penunggangnya.
Pendek kata kuda dapat melakukan gerakan sesuai dengan apa yang diperintahkan
oleh penunggangnya. Di sini manusia akan sadar bahwa fisik, panca indra dan
nafsu harus dikendalikan oleh jiwa dan budi luhur manusia. Niwa haruslah dapat
mengatur gejolak nafsu jasmaninya. Jika dapat dilakukan, tentramlah hidup
manusia. Sebaliknya, hidup liar yang tanpa kendali, bencanalah akibatnya (Herusatoto,
2000:81).
Warna
yang digunakan pada malaikat, garuda, kuda, dan banteng adalah Warna emas
kuning mengandung arti keagungan (Herusatoto, 2000:34). Tipografi yang
digunakan adalah dari keluarga modern. Huruf ini menambah unsur nuansa tulisan
Jawa yang terlihat dari tebal dan tipis nya. Warna hitam yang dimunculkan
sepadan dengan bentuk huruf yang dibuat uppercase sehingga dari segi keterbacaan
sangat jelas untuk dibaca.
Terima kasih buat postingannya ini...
ReplyDelete